Senin, 27 September 2010

Sirkulasi darah fetus

Sirkulasi darah fetus


Sebelum lahir, darah dari plasenta yang jenuh oksigen sekitar 80% kembali ke janin melalui vena umbilikalis. Saat nmendekati hati sebagian darah ini mengalir melalui duktus venosus langsung ke vena cava inferior. Sejumlah kecil masuk ke sinusoid hari dan bercampur dengan darah dari sirkulasi porta, mekanisme pengaturannya disebut mekanisme spingter. Darah plasenta, setalah berjalan singkat divena cava inferior bercampur dengan darah terdeoksinasi yang kembali ke ekstremitas inferior masuk ke atrium dextra. Disini darah diarahkan ke foramen ovale oleh katup vena cava inferior dan sebagian besar darah bejalan langsung ke atrium sinistra sejumlah kecil darah tidak dapat mengikuti jalan tersebut karena terhambat tepi bawah sektum sekundum, Krista dividens dan tetap berada diatrium dextra dan bercampur dengan darah terdesaturasi dari vena cava superior. Dari atrium sinistra, tempatnya bercampur dengan sedikit darah terdesaturasi yang kembali keparu-paru masuk ke ventrikel sinistra. Sewaktu kehidupan janin, resistensi dari pembuluh darah paru tinggi sehingga sebagian darah mengalir langsung melalui duktus arteriosus ke aorta decendens. Setelah berjalan melaui aorta decendens, darah mengalir ke plasenta melalui dua arteri, umbilikalis dextra dan umbilikalis sinistra.

Sistemik :

Plasenta vena umbilikalis vena cava inferior ( terdeoksigenasi dengan darah dari ektrimitas inferior, panggul, dan ginjal ) hati ( terdeoksigenasi dengan darah dari system vena porta ) atrium dextra ( teroksigenasi dengan darah dari kepala dan lengan ) foramen ovale atrium sinistra ( terdioksigenasi dengan darah dari paru ) ventikel kiri aorta asendens arteri coronaria dan
arteri carotis

aorta decendens arteri umbilikalis plasenta

Pulmonal :

Vena cava superior ( terdesaturasi) ventrikel dextra trunkus pulmonalis

duktus arteriosus aorta desendens arteri umbilikalis plasenta



Sirkulasi darah neonatus


Perubahan pada system vascular saat lahir disebabkan oleh terhentinya aliran darah plasenta dan dimulainya pernapasan. Karena duktus arteriosus menutup akibat kontarksi otot dindingnta. Jumlah darah yang mengalir melalui pembuluh darah paru meningkat pesat, hal ini selanjutnya meningkatkan tekanan diatrium sinistra. Secara bersamaan tekanan di atrium dextra menurun akibat berhentinya aliran darah plasenta. Sektum primum kemudian melekat ke sektum sekundum, dengan demikian foramen ovale menutup secara fungsional.

Secara singkat perubahan berikut ini terjadi pada system vascular neonatus :

 Penutupan arteri umbilikalis : akibat kontraksi otot polos didindingnya disebabkan oleh rangsangan suhu dan mekanis serta perubahan tegangan oksigen. Waktu penutupan secara fungsional setelah beberapa menit setelah lahir dan obliterasi sekitar dua sampai tiga bulan.
 Penutupan vena umbilikalis dab duktus venosus setelah penutupan arteri umbilikalis, vena umbilikalis membentuk ligament teres hepartis, duktus venosus membentuk ligament venosum.
 Penutupan duktus arteriosus oleh kontraksi otot didalamnya terjadi hamper sesaat setelah lahir, obliterasi satu sampai tiga bulan dan membentuk ligament arteriosum.
 Penutupan foramen ovale disebabkan oleh meningkatnya tekanan diatrium sinistra disertai oleh penurunan tekanan disisi kanan. Tarikan nafas pertama menekan sektum primum ke sektum sekundum, beberapa hari pertama masih reversible. Penutupan menyatu sekitar satu tahun. Apabila tidak menyatu disebut probe paten foramen ovale.

Sistemik :

Vebtikel sinistra aorta ascendens arteri carotis dan arteri coroner

aorta decendens seluruh tubuh

( arteri arteriola kapiler venula vena )

Pulmonal :

Vena cava superior dan Vena cava inferior atrium dextra Ventrilel dextra arteri pulmonalis patu-paru vena pulmonalis atrium sinistra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar